Skip to main content

Menjaga stamina tubuh saat berpuasa


.
Kesimpulannya » ada banyak cara untuk menjaga stamina tetap terjaga saat menjalankan puasa di bulan ramadhan ini. Seperti: - Memilih makanan yang sehat, peran makanan sehat sangat penting untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi baik terlebih lagi pada saat puasa, memilih makanan sehat sudah menjadu keharusan.
- Kurangi makanan yang mengandung makanan berminyak, makanan yang banyak mengandung minyak tidak bagus bagi kesehatan, apalagi pada saat puasa. Sebisa mungkin mengonsumsi makanan berminyak harus dikurangi atau dihindari terutama pada saat makan sahur dan berbuka.
- Perbanyak minum air putih, ketika berpuasa tubuh rentan dehidrasi yang menyebabkan tubuh menjadi lemas karena aliran oksigen berjalan tidak lancar di dalam tubuh. Oleh karena itu kita harus mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh dengan cara minum air mineral sesuai kebutuhan minimal sebanyak 2 liter setiap harinya diantara waktu sahur dan berbuka.
- Jangan langsung memakan makanan berat pada saat berbuka, setelah seharian penuh perut kosong, maka lambung masih belum siap untuk mencerna makanan dalam jumlah banyak. Untuk itu, sebaiknya konsumsi makanan yang ringan terlebih dahulu seperti kurma, minuman manis dsbnya.
- Jangan lewatkan makan sahur, makan sahur adalah hal yang paling penting dilakukan sebelum berpuasa. Hal ini dikarenakan makanan yang dikonsumsi ketika kita sahur berguna untuk membentuk energi.
- Jangan tidur setelah makan sahur, jika kita memiliki kebiasaan untuk langsung tidur sehabis makan sahur, sebaiknya jangan dilakukan lagi. Karena kebiasaan seperti ini akan menggangu proses metabolisme dalam tubuh. Sebab setelah menyantap makanan sahur, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan tersebut.
- Jaga stamina agar puasa dan aktivitas tetap lancar, aktivitas fisik atau aktivitas berpikir yang seharusnya dilakukan secara maksimal malah menjadi kacau hanya karena pola konsumsi dan hidup yang tidak tepat. Untuk itu, jaga stamina kita selama bulan puasa agar tubuh tetap selalu dan aktivitas tetap berjalan lancar hingga lebaran tiba.
- Waktu istirahat yang cukup. Saat berpuasa, biasanya orang menggunakan waktu pagi hingga sore untuk melakukan berbagai macam aktivitas diluar rumah terutama kantor, waktu malamnya dimanfaatkan beribadah dan waktu sepertiga malam untuk makan sahur. Namun, bukan berarti kita tidak memperhatikan waktu istirahat karena terlalu banyak aktivitas tanpa istirahat karena terlalu banyak aktivitas tanpa istirahat juga akan membuat daya tahan tubuh menjadi cepat lelah, oleh karena itu kita harus pandai pandai mengatur waktu aktivitas beribadah dan istirahat yang cukup seimbang.
By irani smp maarif nu timika

Comments

Popular posts from this blog

PROSEDUR dan manual MICROTRAINING (Attending, Empati, Refleksi, Eksplorasi, Praphrasing, Bertanya Membuka Percakapan, Dorongan Minimal, Interpretasi, Mengarahkan dan

KATA PENGANTAR اَلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَ حْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَمَّا بَعْدُ. Puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang penulis buat ini berjudul Manual dan Prosedur Microtraining  (Attending, Empati, Refleksi, Eksplorasi, Praphrasing, Bertanya Membuka Percakapan, Dorongan Minimal, Interpretasi, Mengarahkan dan Menyimpulkan Sementara) dibuat berdasarkan hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari berbagai buku referensi yang berkaitan dengan mata kuliah Komunikasi Konseling, serta berbagai informasi dari berbagai sumber lainnya. Dalam pembuatan makalah ini, penulis

BAB 3 PONDOK PESANTREN DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

  BAB 3 PONDOK PESANTREN DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA Materi

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1    Latar Belakang Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw hingga sekarang sudah memasuki abad ke-15.Sepanjang waktu tersebut umat Islam menganut ajaran dan mengembangkannya hingga melahirkan kebudayaan Islam.kebudayaan Islam pada zaman klasik mencapai puncak kejayaan, memasuki zaman pertengahan kebudayaan Islam melemah drastis. Memasuki zaman modern kebudayaan Islam sedikit demi sedikit mengalami perkembangan. Bagi mahasiswa calon guru agama perlu mengetahui perkembangan kebudayaan Islam.Agar dapat menyadari bahwa maju mundurnya kebudayaan Islam terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu mempelajari Islam dari aspek kebudayaannya akan menjadi bekal bagi guru, karena disekolah dan madrasah terdapat mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 1.2    Tujuan Adapun tujuan penulis membuat makalah ini: 1.        Sebagai acuan dalam proses belajar mengajar. 2.        Untuk memenuhi pembuatan tugas mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam dan